Skip to main content
Tag

smait nf

Siswa Kelas 10 Wajib Ikut SMART CAMP 2016

By Berita Umum No Comments

SUKABUMI – Jika kita cermati kehidupan remaja saat ini, maka kita akan menemukan kehidupan mereka yang jauh dari nilai-nilai kekuatan mental yang tinggi, kekuatan fisik, kerja sama yang baik dan jauh dari nilai kreatifitas yang tinggi. sedangkan remaja adalah generasi penerus bangsa dan calon pemimpin bangsa. Dengan diadakannya pelatihan terhadap remaja, diharapkan akan terjadi proses pembelajaran menjadi seorang pemuda yang memiliki nilai-nilai kekuatan mental yang tinggi, kekuatan fisik, kerjasama yang baik dan memiliki nilai kreatifitas yang tinggi. Nantinya bisa menajdi pemimpin bangsa yang dapat memajukan bangsa dan mengharumkan nama bangsa.

Atas pertimbangan proses ini, Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMAIT) Nurul Fikri meneruskan kegiatan Pelatihan Pelantikan Pramuka Penegak Ke-Enam (P4 Ke-6) untuk siswa baru dengan tema SMART CAMP 2016. Peserta wajib ikut untuk kelas 10 selama tiga hari 9-11 Desember 2016 di Batu Tapak Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat. “P4 pertama kali dilaksanakan pada tahun 2011 oleh bantara angkatan 12 dan dilanjutkan oleh pada tahun-tahun berikutnya oleh bantara generasi selanjutnya,” jelas Pengarah Kegiatan SMART CAMP 2016, Hendrastuti Retno H, M.H.

Menurutnya, SMART CAMP 2016 sebagai salah satu upaya untuk memperbaiki pikiran dan sikap remaja muda saat ini agar mereka sadar akan potensi kreativitas dan mentalitas mereka yang tinggi sehingga dapat menajdi pemimpin pramuka dan pemimpin bangsa yang baik.

“Kegiatan ini untuk membentuk karakter SMART yakni jargon Nurul Fikri yang merupakan akronim dari Sholeh, Muslih, Cerdas, Mandiri, dan Terampil  kepada seluruh tamu ambalan yang nantinya akan menjadi penerus bantara dan pemimpin-pemimpin dunia,” tutur Retno.

Materi yang diberikan selama tiga hari diantaranya tentang Kepenegakkan, Lomba Masak Rimba, Pentas Seni, Outbond, Hiking, Survival, Pramuka, membuat bivak, jelajah malam dan pencarian jati diri.

SMAIT Nurul Fikri Membina Siswanya Tanamkan Budaya Meneliti

By Smart Program No Comments

TUGU – Penanaman budaya meneliti bagi generasi muda menjadi fokus Sekolah Islam Terpadu (SIT) Nurul Fikri. Seperti halnya Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMAIT) Nurul Fikri, menggelar lomba Karya Ilmiah Remaja (KIR). Melalui kompetisi ilmiah ini, SMAIT Nurul Fikri melakukan pembinaan generasi sebagai salah satu upaya meningkatkan daya saing Indonesia pada masa depan dan mendorong percepatan inovasi.

Humas SMAIT Nurul Fikri Siti Badriyah menuturkan, membangun budaya meneliti siswa sangat diwajibkan untuk kelas XI karena masuk dalam kurikulum kelas XI yang akan dijadikan sebagai syarat kelulusan pada saat kelas XII yang pelaksanaannya dimulai sejak kelas XI.

KIR diikuti semua siswa kelas XII dengan guru pembimbing materi sebanyak 2 orang. “Pembuatan Karya Ilmiah dari awal November 2015 – 29 Februari 2016 dan pelaksanaan sidang KIR 4 Maret – 4 April 2016,” jelasnya.

Dijelaskan, setiap siswa kelas XI diwajibkan membuat karya ilmiah dengan bidang studi yang sudah ditentukan oleh tim karya ilmiah yang terdiri dari para guru SMAIT Nurul Fikri, seperti Ugi, Prima, Arwi, Ibad dan Arifin. Dalam pembuatan karya ilmiah siswa membuat kelompok dengan satu kelompok terdiri dari dua orang.

Setiap kelompok wajib melakukan bimbingan karya ilmiah sebanyak delapan kali. Total jumlah karya ilmiah yang dibuat oleh siswa sebanyak 68. Salah satu karya ilmiahnya adalah, Pengaruh Limbah Cair Rumah Tangga Terhadap Eceng Gondok Sebagai Bio Indikator.

Mengembangkan Kompetensi Guru Melalui Supervisi

By Uncategorized No Comments

TUGU – Visi dari Sekolah Islam terpadu (SIT) Nurul Fikri yaitu Menjadi lembaga Pendidikan Rujukan dalam pembinaan generasi. Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), salah satu unit SIT Nurul Fikri yaitu Sekolah Menangah Atas Islam Terpadu (SMAIT) Nurul Fikri melakukan agenda supervisi guru dari tanggal 15-19 Februari 2016.

“Ibu Henny dan tim akan melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terhadap Problem Based Learning (PBL) kelas untuk bidang studi ekonomi dengan materi kewirausahaan,” ujar Siti Badriyah, selaku Humas SMAIT Nurul Fikri.

Siklus PTK PBL, tambah Siti, dimulai dari 11 Februari – 8 Maret 2016. Kegiatan aksi di dalam kelas mulai pada 18, 25, 29 Februari 2016. Ini merupakan program dari bidang pendidikan setiap guru yang ikut PTK mendapat modal satu juta oleh pemerintah.

Quran Award, Pembinaan Hafalan Quran Siswa SMAIT Nurul Fikri

By Prestasi SMAIT No Comments

TUGU – Program pembinaan hafalan quran atau tahfidz di Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMAIT) Nurul Fikri merupakan program unggulan. Untuk memberikan apresiasi terhadap siswa yang sudah memenuhi target yang dibuat sekolah dengan menggelar acara tahunan Quran Award.

Sebanyak 23 siswa-siswi SMAIT Nurul Fikri menjadi pemenang hafalan tertinggi yang diraih oleh M. Fatih Ramadhan sebanyak 30 juz dan disusul oleh Alifa Azzahra sebanyak 27 juz.

Acara yang bertemakan “Dan Untuk yang Demikian Itu Hendaknya Orang Yang Berlomba-lomba” seperti yang dikutip dari qs. Al Mutaffifin ayat 26 digelar di Masjid Ulunnuha, SMAIT Nurul Fikri pada Senin (15/2) pukul 15.00-16.00 wib diisi dengan beberapa acara, yaitu, tausiyah dari guru SDIT Nurul Fikri yang juga aeorang tahfidz Quran, M. Furqon.

“Quran Award merupakan acara pemberian apresiasi untuk siswa kelas X, XI, XII yang hafalan suratnya sudah mencapai 6-30 Juz,” ucap Humas SMAIT Nurul Fikri, Siti Badriyah.

Berikut nama-nama pemenang Quran Award:
1. M. Fatih Ramadhan : 30 juz
2. Alifa Azzahra : 27 juz
3. Azkal Azkiya : 18 juz
4. Zata Amani : 18 juz
5. Tasnim Aina : 14 juz
6. Nisrina Nur Husna : 13 juz
7. Azami Fa’izatul Qudsi : 13 juz
8. Aisya Dwivania : 12 juz
9. Fathinah Syifa M : 11 juz
10. Hilmi Akmalulhadi : 11 juz
11. Fildzah Siti Ghassani : 8 juz
12. Fathimah Himmah Fadhilah : 8 juz
13. Andriaty Kusumaningrum : 8 juz
14. Aulia Salmaddina : 8 juz
15. M. Thoriq Al Fatih : 8 juz
16. M. Raihan : 8 juz
17. Nabila Nurunnisa : 8 juz
18. Hilmy Fauzan : 7 juz
19. Amira Zahida : 7 juz
20. Sulaiman M : 7 juz
21. Naurah Rafa : 7 juz
22. Ismail Abdullah : 7 juz
23. M. Ikhlashul Mukmin : 6 juz