TUGU – Menumbuhkan minat dan bakat siswa dibidang penelitian terus digencarkan oleh Sekolah Islam Terpadu (SIT) Nurul Fikri. Salah satunya adalah dengan memberikan pelatihan kepada para guru di Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMAIT) Nurul Fikri, Rabu (16/3/2016) di Gedung SMAIT Nurul Fikri, Jalan Lafran Pane Gg. H. Sairi RT 05/11 No. 145, Tugu, Cimanggis, Depok.
Pelatihan diberikan untuk para guru ini bertujuan membangun budaya riset untuk membekali guru yang akan menjadi pembimbing karya ilmiah siswa kelas XI. Bertemakan Menciptakan budaya riset di civitas SMAIT Nurul Fikri menghadirkan keynote speaker dari dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ), DR Muhammad Yusro.
“Salah satu bentuk pelatihannya adalah mempelajari ulang pengetahuan tentang metodologi penelitian dan riset sehingga bisa lebih optimal dalam memberikan bimbingannya,” imbuh Humas SMAIT Nurul Fikri, Siti Badriyah, Kamis (17/3/2016).
Yusro yang kerap menjadi juri lomba karya ilmiah tingkat nasional memberikan pemaparan tentang metodologi dan wawasan-wawasan lain seputar penelitian, etika ilmiah dan juga mengungkapkan sedikit tentang orang-orang besar yang dianggap tulisannya plagiat yang berakhir dengan pencopotan jabatan.
“1001 alasan siswa malas buat karya ilmiah itu salah satunya karena gurunya juga malas,” ungkap Yusro.