TUGU – Banyak cara untuk mengembangkan potensi siswa dalam bidang akademik dan non akademik. Sekolah Islam Terpadu (SIT) Nurul Fikri memberikan kesempatan untuk para siswanya yang duduk dibangku SMP dan SMA untuk melakukan pendalaman pada bidang digemarinya dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler (ekskul). Karya Ilmiah Remaja atau KIR merupakan wadah yang dibentuk oleh SIT Nurul Fikri. Disini para siswa lebih dalam mempelajari ilmu sains. Read More
TUGU – Tahun ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kembali menggelar ujian nasional (UN), untuk tingkat SMA/MA, SMK/MAk, dan SMALB dilaksanakan pada 14-16 April 2014. Untuk UN SMP, MTs, dan SMPLB dilaksanakan pada tanggal 5-8 Mei 2014. Read More
DEPOK – Tim Taekwondo Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMAIT) Nurul Fikri hanya berhasil memboyong dua medali perak dalam turnamen Kejuaraan Nasional Taekwondo kategori SMA di Gelanggang Olahraga Temaja POPKI Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (21/1/2014). Read More
Proses pendidikan yang berhasil adalah pendidikan yang di dalamnya tumbuh sebuah loncatan pemikiran dan penumbuhan karakter positif dalam diri peserta didik. Banyak hal yang dapat dilakukan. Yang paling efektif adalah “menerjunkan” langsung peserta didik dalam sebuah fenomena kehidupan nyata. Insya Allah, itulah yang dilakukan oleh Tim Kesiswaan SMA Islam Terpadu (SMAIT) Nurul Fikri ketika fenomena banjir melanda negeri tercinta ini.
Bermula dari program aksi cepat tanggap ekstrakurikuler Bulan Sabit Merah Remaja (BSMR) SMAIT Nurul Fikri disusunlah Satuan Tugas (Satgas) yang dibina oleh Bapak Suratno, M.Si. dan Ibu Euis Erinawati, S.Pd. lewat aksi cepat tanggap yang luar biasa sigap, dibentuklah kepanitiaan dari peserta didik dengan filosofi bahwa seluruh peserta didik haarus memiliki pengalaman luar biasa sejak dari tahapan awal.
Dari pertemuan tersebut muncullah agenda-agenda cepat tanggap berupa pembentukan tim survei, tim penggalangan dana, dan aksi turun ke lapangan. Dikomandani oleh Pak Suratno, tim BSMR survei ke daerah banjir terdekat, Jakarta. Tim survei menelusuri daerah Banjir Jakarta, yang terpilih akhirnya adalah Kampung Melayu karena cukup kondusif untuk Tim BSMR SMAIT Nurul Fikri.
Pengelolaan Dana Hasil Penggalangan Dana untuk menumbuhkan karakter Mandiri dan Muslih yang ada dalam SMART (Sholeh, Muslih, Cerdas, Mandiri, dan Terampil). Tim penggalangan dana cukup responsif ketika ditanya langkah-langkah konkret yang dapat dilakukan. Sabtu, 18 Januari 2014 adalah hari pertama mereka menggalang dana. Cukup jeli, mereka memanfaatkan momen pertemuan orang tua siswa kelas X untuk menggalang dana, dilanjutkan dengan penggalangan dana dari siswa mulai 20-24 Januari 2014. Alamdulillah terkumpul dana sebesar Rp 8.518.800 dari seluruh orangtua siswa SMAIT Nurul Fikri. Dana tersebut dikelola oleh tim BSMR untuk dialokasikan pada pos-pos kebutuhan sesuai dengan kondisi di lapangan.
Subhanallah, TIM BSMR mampu mengidentifikasi kebutuhan berdasarkan gambaran hasil survei. Terbentuknya Posko Peduli Banjir di SMAIT Nurul Fikri cukup membantu serah terima bantuan. Untuk persuasif Tim BSMR membuat pengumuman di majalah dinding (mading). Bantuan yang terkumpul sebagian besar berbentuk uang dan pakaian layak pakai walaupun Tim BSMR membuka peluang untuk selimut, handuk, dan lain-lain. Namun, itu sangat memudahkan tim sehingga tim dapat membelanjakan uang tersebut untuk keperluan yang sesuai. Akhirnya Tim BSMR membeli berbagai kebutuhan, seperti diapers, susu, hadiah (ATK, Buku, penghapus, buku gambar, penggaris, dll), makanan ringan, dan air mineral.
Aksi peduli banjir melalui pemberian bantuan dan psikososial untuk menumbuhkan karakter Cerdas. Tibalah waktunya Tim BSMR melaju ke Kampung Melayu pada 25 Januari 2014 pukul 08.30 dengan 19 Relawan dari Tim BSMR SMAIT Nurul Fikri menuju Masjid At-Taqwa At Tohiriyyah Kampung Melayu. Berikut nama-nama relawan:
1. M. Fityan A (XI IPA 1)
2. M. Fachriansyah (XI IPS1)
3. Zulfiqor Salim (XI IPS 1)
4. M. Fauzan (XI IPS 1)
5. Syauqi Assegaf (XI IPA 1)
6. Rachada N (XI IPA 1)
7. Sinung F.W.(XI IPS 1)
8. Nisrina Ulfah (XI IPA 2)
9. Wilda Khairani (XI IPA 2)
10. Wafa Zakiah (XI IPA 2)
11. Hasti Raissa (XI IPA 2)
12. Ghumaydha AT (XI IPA 2)
13. Sabrina Z (XI IPA 2)
14. Fathina A. (XI IPA 2)
15. Diajeng Salsabila (XD)
16. Sarah M (XD)
17. Rifdah (XD)
18. Atqiya S (XD)
19. Ghina C. (XD)
Start dari SMAIT Nurul Fikri, seluruh relawan berangkat dengan 4 mobil menuju lokasi. Aroma banjir sudah terasa ketika relawan sampai di terminal Kampung Melayu menuju Pasar Gembrong. Udara cerah, namu sisa-sisa banjir masih kentara. Di beberapa titik air masih setingga pinggang orang deasa. Penduduk beraktivitas menggunakan perahu karet. Terlihat beberapa penduduk berupaya membersihkan sisa-sisa banjir. Memasuki lokasi penampungan pengungsi banjir terlihart banyak posko peduli dari berbagai organisasi, mulai dari Angkatan Darat, Brigade Mobrig (Brimob), Organisasi Masyarakat (Ormas), Partai Politik (Parpol), dan jajaran Industri seperti produk mie instan dan produk mesin cuci. Mereka membuat terobosan dengan gerai mie rebus dan mie goreng untuk pengungsi serta membuka laundri gratis, itu sangat sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Sungai besar yang berada di jalan layang luber masuk rumah. Terlihat rumah penduduk dan jalan akses masuk kampung terendam banjir. Batas antara sungai dan jalan akses masuk hanya ditandai dengan sembulan jeruji besi. Sangat berbabahaya jika pendudukan beraktivitas di sekitar karena kedalaman.
Memasuki area penampungan ditandai dengan hiruk pikuk pengungsi, mulai bayi sampai nenek dan kakek. Semuanya “tumplek” jadi satu di lantai dasar masjid. Sasaran tim BSMR adalah lantai 2 karena selain memberikan bantuan berupa kebutuhan primer, Tim akan melaksakan aksi psikososial untuk anak-anak korban banjir. Agenda dimulai dengan briefing apa yang dilakukan setelah melihat medan pengungsian yang sebenarnya. Alhamdulillah tersusun agenda dengan cepat. Agenda pertama adalah memperkaya wawasan dan menyamakan suhu untuk seluruh relawan Tim BSMR dengan berkeliling ke akses terdekat tempat penampungan sehingga relawan mendapatkan chemistry dan memiliki suhu yang sama. Setelah kembali ke tempat pengungsian, kami melaksakan serah terima bantuan dengan pengurus posko, kemudian dilanjutkan dengan makan siang ala kadarnya. Setelah shalat dhuhur berjamaah, mulailah aksi psikososial relawan.
Tanpa dikomando lagi, tim langsung bergerak untuk mengumpulkan anak-anak di sela-sela hiruk pikuk seluruh pengungsi. Alhamdulillah, terkumpul skeitar 110 anak dari usia batita sampai SMP kelas VII. Relawan bergerak cepat sehingga langsung ada pembagian tugas untuk mengadakan aksi empatik mengurangi efek traumatik anak-anak korban banjir. Tim dibagi menjadi 4 kelompok dan masing-masing bekerja dengan cepat dan penuh kesungguhan. Dari pukul 13.15-14.15 WIB tidak terasa seluruh relawan berhasil mengajak 110 anak bernyanyi, mewarnai, meneriakan yel, bercerita, dan diakhiri dengan pembagian bantuan berupa buku dan alat tulis, susu, dan makanan ringan. Jauh sekali dari kesan berebutan atau ada korban yang terinjak-injak seperti yang kita saksikan di berita-berita TV. Alhamdulillah acara berakhir pukul 14.30. Seluruh relawan berkumpul dan melakukan evaluasi.
Semua relawan memiliki satu visi, yaitu ingin berbagi dengan sesama dan berempati sehingga kelelahan-kelelahan tidak terpancar dari wajah mereka. Yang ada adalah suatu optimisme, bagaimana caranya agar para korbanbanjir mendapatkan secercah kesenangan dan kebahagiaan di sela-sela sibuknya pikiran mereka untuk merencanakan apa yang akan mereka lakukan nanti kalau banjir sudah surut dan mereka kembali ke rumah. (*EE)
TUGU – Sebanyak 80 siswa dari Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMAIT) Nurul Fikri diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia dan empat siswa lainnya juga lolos masuk ke Perguruan Tinggi (PT) luar negeri dari 116 siswa yang ikut seleksi. Read More
TUGU – Sebanyak 80 siswa dari SMA Islam Terpadu (SMAIT) Nurul Fikri diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia dan empat siswa lainnya juga lolos masuk ke PT Luar Negeri dari 116 siswa yang ikut seleksi.
Shofa Tazkia, Kanza Nafilah Nurussalam, dan Nabilah Aulia merupakan tiga siswa yang berhasil diterima di perguruan tinggi Universitas Jerman. Sementara itu, Atikah Kanza Atsarina Hakim dan Muhammad Hanif juga lolos di Universitas Utara Malaysia dengan jurusan marketing dan bisnis internasional.
“Alhamdulillah, tahun ajaran 2012/2013 siswa kita banyak terima di PT luar negeri khususnya di Malaysia dan Jerman,” ucap Kepala Sekolah SMAIT Nurul Fikri, Joko Prayitno, S.S, Depok, Kamis (12/12/2013).
Adapun calon mahasiswa dari SMAIT Nurul Fikri yang masuk ke Universitas Indonesia (UI) sebanyak 35 siswa. Universitas Padjajaran (Unpad) sebanyak 15 anak, Universitas Andalas (Unand) Sebanyak 11 siswa, 9 siswa yang diterima di Universitas Brawijaya (Unbraw), 6 siswa diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB), 4 siswa yang lolos ke Universitas Diponegoro (Undip), 3 anak yang masuk ke Universitas Islam Negeri Jakarta (UINJ), 3 anak yang masuk Universitas Airlangga (Unair), 2 siswa di ITS, 2 siswa di ITB, dan empat anak siswa SMAIT Nurul Fikri yang masing-masing diterima di UPI, UNILA, UNSOED, UNS.
DEPOK – Prestasi Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMAIT) Nurul Fikri sudah tidak perlu lagi diperhitungkan. Banyaknya Universitas-universitas Negeri mengundang para siswa-siswi SMAIT Nurul Fikri untuk masuk menjadi mahasiswa mereka melalui jalur undangan tanpa seleksi ujian tertulis. Sebanyak 23 siswa-siswi tersebut berhasil mengalahkan ribuan peserta lainnya. Adapun proses seleksi ini sudah dimulai sejak memasuki semester tiga sampai semester lima. Read More
TUGU – Prestasi SMA Islam Terpadu (SMAIT) Nurul Fikri sudah tidak perlu lagi diperhitungkan. Banyaknya Universitas-universitas Negeri mengundang para siswa-siswi SMAIT Nurul Fikri untuk masuk menjadi mahasiswa mereka melalui jalur undangan tanpa seleksi ujian tertulis. Sebanyak 23 siswa-siswi tersebut berhasil mengalahkan ribuan peserta lainnya. Adapun proses seleksi ini sudah dimulai sejak memasuki semester tiga sampai semester lima.
Pemberian undangan masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tanpa perlu perjuangan berjibaku dengan ribuan para peserta ditambah lagi dengan ujian tertulis, siswa SMAIT Nurul Fikri memiliki kebanggaan tersendiri bisa lolos masuk PTN mana saja yang diberikan berdasarkan penilaian dari nilai peringkat rapot antara 1-10 setiap kelas dan juga ditambah dengan prestasi-prestasi non akademik.
“Prestasi ini menjadi cerminan pengakuan dari pihak luar khususnya PTN yang mengundang itu terhadap mutu sekolah kita,” jelas Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan dan Pemberdayaan (YPPU) Nurul Fikri, Dr. H. Fahmy Alaydroes, Psi, M.M., M.Ed, Depok, Jumat (31/5/2013).
Menurutnya para PTN yang mengundang SMAIT Nurul Fikri masuk jalur undangan menjadi salah satu SMAIT yang patut dan layak diikutsertakan dalam undangan-undangan tersebut. “Ini bukan undangan yang pertama kalinya, tetapi sudah beberapa kali yang artinya sudah menjadi tradisi dengan jumlah peserta yang semakin lama semakin meningkat,” tambah Fahmy Alaydroes yang baru saja menerima gelar doktoral dari UPI (Universitas Pendidikan Indonesia) dalam jurusan Manajemen Pendidikan.
Terlebih lagi, PTN yang mengundang SMAIT Nurul Fikri merupakan PTN yang memiliki kredibel baik dalam akademik seperti UI, ITB, IPB, Undip, Unpad dan lain-lain. Fahmy mengkorelasikan pemberian jalur undangan SNMPTN ini merupakan hasil buah keeksisan Nurul Fikri sejak 20 tahun yang lalu se-Jabodetabek melalui aktivitas lembaga bimbingan belajar ditambah lagi dengan terusnya peningkatan mutu pendidikan Nurul Fikri.
“Kalau ditelisik secara internal, SMAIT Nurul Fikri menjadi salah satu bukti bahwa selama ini dalam tataran pencapaian prestasi kognitif sudah cukup on the track,” pungkasnya.
Berikut Nama-nama Siswa Hasil Seleksi SNMPTN Undangan
1. Diinii Hanifah, Universitas Indonesia, Teknik Lingkungan
2. Dinda Putri Khairani, Universitas Indonesia, Bahasa dan Kebudayaan Korea
3. Muhammad Fardan Fadhilah, Universitas Padjajaran, Ekonomi Pembangunan
4. Muhammad Hanif Irshadi, Institut Teknologi 10 November, Desain Produk Industri (Des Interior, DKV, Despro)
5. Muhammad Syafi Rahman, Universitas Brawijaya, Bisnis Internasional
6. Nugroho Wisnu Murti, Universitas Padjajaran, Manajemen
7. Nurafi’ Hananprapoerti, Institut Teknologi Bandung, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kenijakan (SAPPK)
8. Nur Aini Khairunisa, Universitas Indonesia, Arsitektur
9. Prasetya Dyah W, Universitas Padjajaran, Ilmu Hukum
10. Rahmadina Providya, Universitas Indonesia, Farmasi
11. Ratriningdyah Dewi U. A, Universitas Padjajaran, Pendidikan Dokter
12. Shariif Imadudiin, Universitas Padjajaran, Ilmu Komunikasi
13. Syifa Khairina, Institut Pertanian Bogor, Ekonomi Syariah
14. Syifa Nafisah, Universitas Indonesia, Sastra Inggris
15. Jihan Ghaisani Syafiq, Politeknik Negeri Jakarta, Administrasi Bisnis
Siswa Lulus Pada Program S1 Paralel PPKB UI 2013
16. Jeihan Tabina Larasati, Sastra Perancis
17. Rifki Lazuardi Avicienna, Teknik Elektro
Siswa Lulus Pada Program Vokasi (D3) PPKB UI 2013
18. Agrika Aulia Amin, Komunikasi (Periklanan)
19. Muhammad Faruq Syauqi, Akuntansi (Akuntansi Teknologi Sistem Informasi)
20. Annisa Fadhilla, Adm. Perkantoran Dan Sekretariat
21. Rifia Karima, Akuntansi (Akuntansi Sektor Publik)
22. Winda Fazrin, Perumahsakitan
23. Zhahra Hafizhah Asko Putri, Komunikasi (Periklanan)
BANGKOK – Salah satu kontingen dari Indonesia yang diwakilkan oleh siswa SMA Islam Terpadu (SMAIT) Nurul Fikri, Mohamad Adam Firdaus, meraih juara kedua dalam suatu ajang internasional di Bangkok, Thailand, Ahad (24/2) lalu.
Tim Equestrian Federation of Indonesia atau EFI merupakan tim yang memberangkatkan Adam Firdaus dan dua atlet lainnya untuk ikut dalam kejuaraan lomba berkuda bertaraf internasional yang diselenggarakan oleh FEI CSIY-B Bangkok 2013.
Kejuaraan junior (16-21 tahun) yang dilaksanakan di The Royal Horse Guard, Sanampao, Bangkok, Thailand pada 23-24 Februari 2013 lalu menggunakan kuda pinjaman yang disediakan penyelenggara. Mereka tak menunggangi kuda yang biasa dipakai di tempat asal masing-masing.
Adam, siswa kelas XI IPS ini bersaing dengan sembilan negara lainnya seperti Thailand, Australia, Filipina, Malaysia, Jepang, Kamboja, Singapura, Taiwan dan Hong Kong. Dia bersama kuda undiannya Panomtien berhasil meraih catatan waktu 70,84 detik, tercepat dibanding seluruh pesaingnya.
Kejuaraan ini memperlombakan show jumping atau lompat rintangan yang mengharuskan para peserta melewati serangkaian rintangan dengan tinggi antara 105-110 cm. Namun, kuda Adam, Panomtien, menjatuhkan satu rintangan yang berarti 4 angka kesalahan.
Indonesia masuk peringkat kelima dengan total 56 angka kesalahan dalam nomor beregu. Juara nomor beregu adalah Thailand A dengan 24 angka kesalahan disusul Hong Kong (28) dan Singapura (28) dan yang keempat ditempati Thailand B (44) lalu disusul Indonesia (56).
“Penampilan anak-anak luar biasa. Mereka bisa beradaptasi dengan cepat. Tapi di sisi lain ada beberapa hal yang harus terus diasah, salah satunya dengan lebih sering ikut pertandingan internasional,” kata Adi Katompo, pelatih tim Indonesia.
DEPOK – Sebanyak delapan mahasiswa Jepang pasca sarjana dari Chiba University melakukan kunjungan ke Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMAIT) Nurul Fikri hari ini, Rabu (27/2/2013) dalam rangka memberikan materi pembelajaran atau guru tamu yang berkaitan dengan sains dan kultur. Read More