Skip to main content

SMAIT Nurul Fikri Siap Taklukan Ujian Nasional

By April 14, 2014November 10th, 2015Berita Umum, Prestasi SMAIT

TUGU – Tahun ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kembali menggelar ujian nasional (UN), untuk tingkat SMA/MA, SMK/MAk, dan SMALB dilaksanakan pada 14-16 April 2014. Untuk UN SMP, MTs, dan SMPLB dilaksanakan pada tanggal 5-8 Mei 2014.

Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMAIT) Nurul Fikri menargetkan untuk meraih peringkat tiga besar se kota Depok seperti tahun sebelumnya yang berhasil menduduki peringkat 2 se-kota Depok.

“Nilai rata-rata minimal tujuh, insya Allah,” ucap Kepala Sekolah SMAIT Nurul Fikri, Joko Prayitno, S, Pd, Depok, Senin (14/4/2014).

Untuk mempersiapkan siswanya menghadapi UN, maka SMAIT Nurul Fikri memberikan tiga program untuk para siswanya, yaitu persiapan mental, spiritual dan akademik. Program pertama, mental, para siswa diharuskan mengikuti Achievement Motivation Training (AMT) sebanyak tiga kali, diawal semester, dipertengahan semester, dan diakhir semester sat menjelang UN.

“Persiapan kedua, spiritual. Seperti mabit (malam bina dan takwa) yang diisi berbagai kegiatan diantaranya, tilawah, tahajud dan kami mendatangkan para orang tua siswa untuk mereka meminta maaf serta didoakan agar lulus,” tambahnya.

Sementara program ketiga, akademik, Joko menerangkan ada sebanyak tiga bagian yang sejak dulu sudah diterapkan di SMAIT Nurul Fikri, yaitu Try Out (TO), Klub UN, dan Klinik Belajar.

“TO internal sebanyak delapan kali, eksternal sebanyak dua kali. Kalo Klub UN itu adalah Kelompok belajar siswa yang dibimbing oleh teman sebaya mereka yang memenag secara akademik unggul dibanding dengan teman-temannya yang lain,” terang Joko.

Selama mengikuti TO, SMAIT Nurul Fikri berhasil meraih peringkat 2 se-provinsi untuk sekolah negeri dan swasta untuk mata pelajaran IPS dan peringkat 3 se-provinsi untuk mata pelajaran IPA.

Lebih lanjut, Joko mmenjelaskan teman sebaya yang membimbing klub UN ini merupakan hasil seleksi dan rekomendasi dari para guru yang sebelumnya diberikan bimbingan oleh para guru tersebut.

Sementara itu, klinik belajar adalah program pendalaman materi yang dikhususkan untuk para siswa yang beberapa hasil nilai TOnya kurang baik. “Mereka kami berikan klinik belajar dan tidak digabungkan dengan siswa-siswa lain agar memperoleh hasil nilai yang lebih baik,” tandasnya.

Leave a Reply